Netherland's Windmills
Kincir Angin Negeri Belanda
Hal yang terlintas
di benak saya ketika negara ini disebut adalah sejarah bersama, bunga Tulip,
warna oranye, dan kincir angin. Dan di sini saya akan sedikit menceritakan
tentang kincir angin di Negeri Belanda.
Negeri ini adalah
negeri orang-orang yang inovatif. Pada awal abad ke-11, bangsa Eropa mulai untuk meninggalkan
tenaga manusia sebagai tenaga penggerak pekerjaan industri. Mereka mulai
menciptakan alat yang meringankan beban kerja mereka atau pun hewan pekerja, termasuk
diantaranya adalah Kincir Angin yang ada di Belanda. Meskipun begitu, kincir angin bukan pertama kali
digunakan di Belanda, tetapi berasal dari daerah Persia. Inilah inovasi dengan
memanfaatkan alam yang mereka punya.
sawing machine windmills technology |
Pada awalnya,
kincir angin digunakan untuk mengeringkan daerah tanggul (Polder Mill). Hal ini
dikarenakan Belanda adalah
negara yang sering mengalami banjir karena tanah mereka lebih rendah dari laut
sehingga mereka mengembangkan teknologi kincir angin untuk mengalirkannya lagi
ke laut. Dalam beberapa abad, negara ini menjadi sangat bergantung kepada
kincir angin. Hingga pada abad ke-14, mereka mengembangkan teknologi kincir angin untuk
membantu penggilingan jagung, mengolah marmer, pembuatan minyak,
pembuatan kertas, dan
pemotongan kayu dari Jerman dan Norwegia.
Bentuk-bentuk dari
kincir angin pun beragam. Ada yang berbentuk menara (Stellingmolen),
menempel ke tanah (Grondzeiler), ada yang tertancap di bangunan lain (Wipmolen),
dan masih banyak yang lainnya. Hingga saat ini tercatat masih ada 1.195 kincir
angin yang masih aktif bekerja di Belanda dan bahkan
kincir angin ini pernah membuat kota di Belanda, Zaansteerk, menjadi daerah perindustrian
pertama di dunia.
Broekzijdse Molen (Grondzeiler) |
Rijn en Zon (Stellingmolen) |
Kotrijkse Molen (Wipmolen) |
Ada satu hal yang
mengganjal pemikiran saya sejak kecil. Belanda mempunyai banyak sekali kincir
angin yang berguna untuk industri. Namun, selama hampir 350 tahun mereka berada
di Indonesia, tak ada satu pun kincir angin yang dibangun untuk mempercepat
industri. Setelah saya belajar tentang pola angin di dunia, akhirnya saya
sedikit mengerti. Mungkin hal ini karena pola angin di Indonesia dipengaruhi
oleh monsun yang selalu berubah arah. Kadang bertiup ke timur, kadang bertiup
ke barat, bahkan ada musim tanpa angin. Sedangkan di Belanda, angin relatif
bertiup dari North Sea sepanjang tahun. Mungkin inilah
yang menjadi alasan tidak ada kincir angin buatan Belanda di Indonesia.
Meskipun begitu,
ada hal yang patut bangsa ini pelajari dari Belanda. Mereka bangsa yang
inovatif. Mungkin alam yang kita punyai berbeda dengan Negeri Kincir Angin itu.
Saya yakin Negara Kepulauan Terbesar di dunia dengan air
melimpah ini punya potensi
yang banyak sekali dan besar jumlahnya. Tinggal bagaimana kita belajar untuk
menyadari apa yang kita punya dan mengembangkannya, seperti Kincir
Angin Negeri Belanda.
Referensi :
The Dutch, I presume? Icon of the Netherlands by Martijn de Rooi
and special thanks to
for taking me around the world, especially Dutch :)
Comments