Positive thought!

Ini sebuah cerita,

Musim kemarau beberapa tahun yang lalu, juga di bulan September, seingatku. Adalah satu kenangan yang selalu membekas di memoriku sampai saat ini. Aku ingin menceritakannya juga untuk kalian semua.

Musim kemarau saat itu sangat parah, hingga menguras isi dari kolam di belakang rumah kami. Ikan-ikan Gurame yang sejatinya berenang di kolam tersebut harus diungsikan. Belum saatnya panen, dan terlalu banyak untuk dipanen. Apalagi jika hanya untuk keluarga kecil kami. Oleh karena itu, bapak dan ibu meminjam kolam permanen tetangga depan rumah yang terbengkalai.

Kolam buatan itu tidaklah tinggi maupun luas, jika dibandingkan kolam alam yang ada di belakang rumah kami. Apalagi untuk menampung, mungkin lebih dari dua puluh Gurame usia hampir siap akan dipanen. Ikan-ikan Gurame sebesar satu sampai dua telapak tangan itu harus hidup berdesak-desakan di kolam yang agak sempit itu.

Suatu sore, saat kami dan beberapa orang tetangga berkumpul melihat begitu penuhnya kolam buatan itu sekarang, ibu memberi ide untuk menutup kolam dengan seng.
"Kolamnya kita tutup saja dengan seng. Soalnya paling tidak mereka akan di situ untuk semalam", kata ibu.

Semua orang meng-iya-kan pernyataan ibu. Dalam hatiku, dan mungkin beberapa orang yang juga berada disitu,
"Iya ya. Jika semalaman ikan-ikan besar memenuhi kolam segitu, siapa yang tak tergiur untuk mengambilnya. Apalagi jika tidak ditutup, semakin mudah ketahuan dan cepat mengambilnya."

Namun, saat itu ibu menambahkan,
"Soalnya jika tidak ditutup, nanti ikannya bisa loncat keluar saat malam, terus malah mati."

Saat itu pula, ada yang terhentak dalam diriku. Terkejut dengan pernyataan yang tampak bukan yang diharapkan untuk dikatakan.

Tidak sepantasnya kita suudzon terhadap orang lain. Ibu saat itu memikirkan ikan-ikan yang harus bisa bertahan paling tidak sehari dua hari atau setelah kolam belakang diperdalam dan berisi air kembali. Dan ikan-ikan yang keluar meloncat dari kolam pun bukan menyalahkan, memang salah satu sifat alamiahnya begitu. Definitely, bukan suudzon terhadap ikan-ikan juga.

Saat itu, ibu mengajarkanku untuk berpikir positif terhadap suatu permasalahan. Dan sepertinya ada suatu mekanisme yang tidak kita mengerti dan terkadang solusi yang kita dapatkan dengan berpikir positif maupun negatif adalah sama. Namun, solusi yang didapat dari berpikir positif dapat membuat jiwa kita lebih tenang dan penuh harapan.

There will always be something to learn. 
Be Positive!



PS. Untuk Ibuku: Selamat ulang tahun, Bu :)
Tetaplah menjadi Ibu. Yuk, sebarkan semangat bahagia.
kalo aku sedang ada masalah (apalagi dengan orang lain), aku selalu ingat ibu semenjak pengalaman ini dan merasa amat bersyukur mengenal ibu sejak ibu lahirkan. :))

Comments

Popular posts from this blog

Asmarandana

Menanti Peri Kecilku

Kelembaban Atmosfer