a little walk : Kebumen Hot!!

Kemarin seperti kemarin yang biasanya

ibu menyuruhku membelikanku tiket travel untuknya
tempat itu familiar untuk orang di kota ini yang menyebutnya mungkin satu-satunya biro perjalanan travel
sepi karena mungkin memang bukan masanya atau memang biasanya

selain itu aku juga harus menolong kakakku untuk mengirim uang lewat mesin tunai
kota ini kota kecil
tidak banyak mesin tunai
hanya satu berderet di depan bank masing-masing
dan tidak semua bank ada di sini

dua tempat ini agak jauh letaknya meski hanya sekitar 1 km
yang 15 menit perjalanan dengan langkah tipe eropaku
cepat, tegas, dan terlihat jelas tujuannya
seperti harimau yang telah mengunci mangsanya

aku turun di gang kecil yang semua orang menyebutnya nama sekolah islam
karena di gang itu berdiri setidaknya dua buah sekolah itu
panggel kalo tak salah
bahkan aku sempat lupa mau menyebutkan apa nama tempat itu

berjalan menyusuri gang menuju tempat biro perjalanan dekat ujung gang
sepi dan nostalgic
yang menyenangkan adalah mendengar semua orang berkata dengan bahasa dan logat yang sama

kemudian melangkah ke barat menyusuri jalan utama
menemukan taman lalu lintas mantan terminal bus itu
sebenarnya untuk anak-anak tapi tak jarang ada remaja berduaan juga di situ
mungkin mereka masih anak-anak

kembali berjalan menuju pusat kota melewati monumen kebanggaan kota ini dan pasarnya yang baru
bertemu ibu-ibu aneh yang menawariku :
"mau jual, mas?"
"Hah?!?" Lo pikir gue pria jalang putus asa yang mau jual diri ke ibu-ibu, --- eh, wait
baru lah aku lihat sepanjang jalan dan ternyata semua toko emas, oh, mau jual emas?? begitu harusnya

"boten, bu." sambil tersenyum bodoh
"nggih"
baru tahu juga kalau depan pasar itu semuanya toko emas :) *selama ini kemana aja lo*

dan mampirlah ke bank di depan mini supermall tertua di kota ini
dengan sedikit ini dan itu dan sebagainya, akhirnya aku memutuskan mampir ke seberang jalan
masuk swalayan ini hanya untuk sekedar mendinginkan diri dari panasnya kota ini

mampir di mantan sekolah menengah atasku sebelum akhirnya aku menuju masjid agung kebumen
kebetulan itu sangat dekat seperti tinggal membelah luasnya alun-alun kota
ini tempat favoritku setelah masjid salman untuk merenung

seharusnya aku langsung pulang setelah itu
aku sudah menentukan banyak rute yang menarik
namun tiba-tiba aku memilih rute yang berbeda

kebiasaan yang tidak baik sebenarnya
jangankan orang lain
aku sendiri pun suka kaget dengan keputusan cepatku ini
tapi selalu menyenangkan karena memang aku senang

aku melihat ada perpustakaan umum di sebelah barat sekolahku dulu
setahuku dulu di dekat tempat itu adalah tempat catatan sipil
namun sekarang perpustakaan
maka mampirlah aku ke dalam

hampir dua jam aku di dalam dan tidak bosan karena ada hiburan
selain isi buku tentunya

barulah aku pulang siang itu
dan tersadar bahwa sekarang hari sabtu
sehingga aku masih harus berkutat dengan adik-adik yang maksimal 5 tahun lebih muda dariku
setua itulah ternyata

nugrahinggil subasita
tahun masehi ketika api matahari hilang dari pandangan

kira-kira rute perjalanan; 4.4 km dalam 54 menit
bioskop lama yang terpugar

awas anak-anak ... sedang bermain riang gembira

klasik

creative

and nostalgic

where you'll go?

jual, mas? *errr*

interesting book in mini super mall

beauty

and quiet
  
reading is good



even the old

so take a little long journey

Kemarin juga seperti biasanya
Kemarin juga menyenangkan dan super menyenangkan
Jadi masa apa yang paling menarik bagiku?
mungkin kemarin juga jawabannya

Comments

Popular posts from this blog

Asmarandana

Menanti Peri Kecilku

Kelembaban Atmosfer