Nugrahinggil Subasita

  • Tersebut hiduplah keluarga kecil yang terdiri dari dua insan manusia yang saling menyayangi. Mereka tinggal di sebuah desa kecil yang mempunyai suasana yang hangat. Yang laki-laki bernama Sugeng dan yang perempuan bernama Lily. 
  • Mereka mengabdi menjadi seorang guru. Sugeng mengajar di desa kecil tersebut, sementara Lily mengajar di desa tetangga. Dengan sepedanya, Sugeng mengantar Lily berangkat berbakti sebelum dia menuju padepokan tempatnya bekerja.
  • Setelah dua tahun mereka menikah, mereka dikaruniai dua orang anak yang ganteng dan cantik. Kakaknya bernama Sweta, adiknya bernama Swety. Meski namanya mirip, mereka bukanlah seorang yang kembar, tapi berbeda satu tahun.
  • Pasangan muda ini merawat kedua anaknya dengan penuh kasih. Dengan penghasilan yang tidak begitu besar, mereka berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. 
  • Sang suami sampai harus mencari pekerjaan tambahan lebih untuk memberikan yang terbaik untuk Sweta dan Swety. Dari mengajar tambahan anak dari saudagar kaya sampai desainer taman rumah saudagar, dia lakukan. Semua demi yang terbaik bagi anak-anaknya.
  • Ketika pagi mereka berangkat bekerja, kedua anak mereka dititipkan kepada perawatnya. Baru ketika pulang mengajar, ibu muda ini berganti merawat anak-anaknya. Sementara Sugeng mencari tambahan penghasilan lagi.
  • Dua tahun kemudian, keluarga kecil yang mulai ramai ini hampir kedatangan anggota baru. Lily mengandung lagi.
  • Keluarga kecil ini harus berbenah lagi. Mereka harus bekerja lebih keras lagi, pikir mereka. Dengan rasa sayang mereka, mereka tetap berusaha dan bertawakal dan berharap mereka diberikan yang terbaik oleh Yang Mahakuasa.
  • Tak lama kemudian, Sugeng mendengar berita sayembara untuk menulis sebuah cerita. Dia ingat saat masih belajar sebelum menjadi seorang guru. Dia suka membuat cerita yang kemudian tersebar melalui berita di kota. Kemudian dia mengikuti sayembara tersebut.
  • Penghasilan sebagai guru mereka juga bertambah seiring lamanya mereka mengabdi. Tawaran mengajar tambahan dan pekerjaan lainnya pun berdatangan.
  • Sampai sebelum saat lahirnya anak ketiganya, keluarga kecil ini mendapat berita bahwa Sugeng memenangkan sayembara membuat cerita tadi. Mereka berbahagia menyambut kedatangan anggota baru yang akan datang.
  • Atas rasa syukurnya, Lily ingin mengabadikannya dalam nama anak ketiganya ini."Pak, bagaimana kalau nama anak kita kali ini ada kata anugerahnya. Karena tahun ini, rasanya Yang Mahakuasa sudah banyak memberi kita rejeki," pinta Lily."Hmm ... bagaimana jika namanya Nugrahinggil Subasita?" Kata Sugeng.
  • Akhirnya nama anak ketiga mereka adalah Nugrahinggil Subasita. Nugrah yang berasal dari kata anugerah sebagai rasa syukur mereka. Inggil berasal dari bahasa Jawa yang berarti tinggi derajatnya. Dan subasita berasal dari bahasa jawa sansekerta yang berarti sopan santun atau tata krama. Mungkin pasangan ini merasa bahwa anugerah yang paling tinggi yang diberikan oleh Yang Mahakuasa saat itu adalah anak ketiganya dan mereka berharap anak ini selalu menjaga tata krama di setiap perbuatannya.
  • Kehidupan keluarga kecil ini semakin lengkap setelah kelahiran Aga, anak keempat mereka beberapa tahun kemudian. Dan keluarga kecil ini selalu dipenuhi dengan kasih sayang. Mereka percaya bahwa tawakal dan usaha yang keras pasti akan selalu membawa anugerah. Dan yang paling penting setelahnya adalah bersyukur kepada Yang Mahakuasa.


*NB : Terima kasih, Ayah dan Ibu karena telah melahirkanku. :)


Comments

Popular posts from this blog

Asmarandana

Jakasura

Netherland's Windmills